Setelah wafatnya Pakubuwono XIII pada 2 November 2025, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat memasuki proses suksesi yang mengikuti adat-istiadat panjang keraton tersebut. Wikipedia+2tirto.id+2
Dalam proses tersebut, putra mahkota yang sebelumnya telah ditetapkan menjadi calon pengganti, yaitu KGPH Purbaya (Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Purbaya) diangkat sebagai Raja baru dengan gelar Pakubuwono XIV. Suarajawatengah.id+1
Proses Adat & Penetapan
Menurut laporan, penunjukan Pakubuwono XIV berjalan sesuai lima langkah adat yang diatur keraton: musyawarah keluarga besar, penerapan aturan “angkir-angkir” (pedoman suksesi), verifikasi garis keturunan, hingga upacara pengangkatan resmi. Suarajawatengah.id+1
Dalam tradisi Keraton Surakarta, anak laki-laki dari permaisuri resmi memiliki hak utama atas tahta—dan KGPH Purbaya merupakan putra dari permaisuri. Suarajawatengah.id
Tandatanda Resmi & Simbol Pengangkatan
Beberapa elemen yang menjadi bagian dari pengangkatan Raja baru antara lain:
-
Pembacaan sabda leluhur dan ritual adat di lingkungan keraton.
-
Penyerahan simbol kekuasaan keraton (seperti pusaka keraton, pakaian takhta) dari Raja sebelumnya atau perwakilan sesepuh keraton.
-
Upacara resmi yang dihadiri oleh keluarga keraton, pihak pemerintahan daerah, dan masyarakat budaya Surakarta.
Makna dan Harapan ke Depan
Pengangkatan Pakubuwono XIV memiliki berbagai makna penting bagi keraton dan masyarakat Surakarta:
-
Kelangsungan Tradisi: Dengan naiknya Raja baru, kesinambungan simbol-keraton tetap terjaga, memberikan stabilitas budaya bagi masyarakat Surakarta dan sekitarnya.
-
Simbol Identitas Lokal: Keraton Surakarta menjadi lambang kearifan budaya Jawa, dan pengangkatan Raja baru memperkuat posisi keraton sebagai elemen penting kultural.
-
Harapan Pembaruan: Meskipun sifatnya simbolik, Raja baru diharapkan bisa menjalankan peranan sosial dan budaya dengan tanggung jawab, terutama dalam era modern.
Catatan Penting & Tantangan
-
Walaupun penunjukan sudah dilakukan secara internal, belum semua detail publik mengenai tanggal pelantikan resmi—karena keraton masih menyelesaikan tahapan adat dan prosesi. tirto.id
-
Peran nyata Raja di era kontemporer lebih bersifat simbolis dan budaya—maka adaptasi terhadap fungsi keraton di masyarakat modern menjadi tantangan tersendiri.
-
Keterlibatan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghormati serta mendukung proses suksesi menjadi penting agar proses suksesi tidak menimbulkan konflik, tetapi justru memperkuat harmoni sosial.
Kesimpulan
Penetapan Pakubuwono XIV sebagai Raja baru Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat menandai babak baru dalam sejarah keraton tersebut. Proses suksesi yang mengikuti adat dan tradisi menunjukkan bahwa keraton masih menjalankan peranan budaya yang vital. Meski tantangan di era modern besar, pengangkatan ini membawa harapan bahwa keraton dapat terus menjadi pusat identitas dan kearifan lokal di Surakarta dan Jawa Tengah.