Pada Senin malam, 24 November 2025, petugas gabungan dari Bea Cukai Batam, aparat militer (Kodim 0316/Batam), dan kepolisian menerima laporan dari masyarakat terkait aktivitas bongkar‑muat mencurigakan di pelabuhan kecil di Kelurahan Tanjung Sengkuang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Antara News+2Batam Pos+2
Dari penyelidikan, terungkap tiga unit kapal motor serta tiga truk tengah memuat barang untuk distribusi — sebelum sempat sandar secara resmi. Antara News+2ANTARA News Kepri+2
Kapal‑kapal tersebut antara lain disebut sebagai KM Permata Pembangunan, KM Sampurna 03, dan KM Rizky. Setelah digeledah, kapal dan muatannya diamankan karena tidak bisa menunjukkan dokumen pelayaran maupun dokumen kepabeanan resmi. https://rm.id/+2Batam Pos+2
📦 Barang Bukti: 40,4 Ton Beras dan Komoditas Lain
Hasil penindakan mencengangkan: total ada 40,4 ton beras yang disita. Selain itu, ditemukan komoditas lain seperti gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, susu, mie impor, hingga makanan beku — semuanya diangkut tanpa izin resmi atau manifest sah. Antara News+2Antara News Jawa Timur+2
Menurut keterangan Kepala Bea Cukai Batam, muatan dan kapal langsung diamankan dan barang bukti dibawa ke gudang penyimpanan milik Bea Cukai untuk pemeriksaan lebih lanjut. Antara News+1
Pemeriksaan awal menunjukkan barang‑barang tersebut bukan bagian dari program distribusi resmi (seperti subsidi maupun program bantuan pemerintah). Antara News+1
🏛 Reaksi Pemerintah & Upaya Penegakan
Andi Amran Sulaiman — Menteri Pertanian — angkat bicara usai insiden. Ia menegaskan bahwa penyelundupan seperti ini serius merugikan petani lokal serta stabilitas pasokan pangan nasional. Impor atau distribusi sembako ditindak jika tidak sesuai regulasi. Antara News Jawa Timur+2Antara News+2
Pemerintah menekankan bahwa meskipun Batam dikenal sebagai zona perdagangan/perbatasan, aturan impor dan distribusi komoditas tetap berlaku ketat — dan pelanggaran akan mendapat tindakan. Harianjogja.com+1
Sebagai langkah pencegahan lanjutan, Perum Bulog mengirim 48 ton beras premium ke Batam dan wilayah Karimun untuk memastikan pasokan dalam negeri dan menekan ruang bagi beras impor ilegal. Antara News+1
⚠️ Implikasi & Signifikansi Kasus
-
Ancaman terhadap stabilitas pasar pangan: Masuknya beras ilegal bisa merusak harga di pasar lokal, merugikan petani dan distributor sah.
-
Kedaulatan pangan & proteksi petani: Satwa seperti ini bisa menggoyahkan kebijakan swasembada serta kepercayaan terhadap ketahanan pangan nasional.
-
Penegakan hukum & pengawasan pelabuhan perbatasan: Kasus ini menunjukkan bahwa jalur pelabuhan “non‑utama” kerap jadi celah — pengawasan harus diperketat.
-
Perlunya transparansi & dokumen legal bagi importir/pedagang: Setiap distribusi barang impor harus disertai dokumen resmi supaya tidak masuk kategori ilegal.
✅ Kesimpulan
Penindakan tiga kapal pengangkut beras ilegal di Batam — tanpa dokumen resmi — bukan sekedar operasi biasa. Ini sinyal penting bahwa praktik penyelundupan pangan masih aktif, dan pemerintah bersama aparat penegak hukum serius mengawal kedaulatan pangan serta melindungi petani lokal.