Jakarta – Setelah gangguan besar yang terjadi pada Sabtu (25 Oktober 2025) siang ketika beberapa rangkaian LRT Jabodebek berhenti mendadak dan sejumlah penumpang harus menyerang ke stasiun dengan berjalan kaki, PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Divisi LRT Jabodebek menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem operasional. Evaluasi mencakup aspek kelistrikan, sistem proteksi, serta koordinasi komunikasi antar tim operasi.
⚙️ Kronologi Gangguan & Respons
Pada hari kejadian, rangkaian LRT di sejumlah lintas kawasan Jabodetabek berhenti tanpa peringatan lebih dahulu. Sejumlah penumpang dilaporkan harus berjalan kaki menuju stasiun terdekat, dengan pendampingan petugas.
Menanggapi insiden tersebut, KAI menyampaikan permohonan maaf resmi kepada pengguna. Operator juga mengapresiasi ketenangan penumpang dan kesigapan petugas dalam penanganan evakuasi darurat.
Ruang Evaluasi: Sistem, Prosedur, Infrastruktur
Dalam siaran pers yang dikeluarkan Minggu pagi, Manager Public Relations LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono, mengatakan bahwa evaluasi akan menjadi “dasar dalam penyempurnaan sistem keandalan operasional ke depan.”
Beberapa elemen yang akan dikaji meliputi:
-
Sistem kelistrikan (third-rail, suplai daya)
-
Sistem proteksi keamanan penumpang dan rangkaian
-
Koordinasi antar tim operasional dan OCC (Operations Control Centre)
-
Simulasi tanggap darurat di lokasi seperti Stasiun Kuningan, Ciracas, dan Bekasi Barat untuk memastikan kesiapan petugas.
Dampak & Harapan bagi Pengguna
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna LRT Jabodebek yang mengandalkan moda transportasi ini untuk aktifitas harian. Pengguna berharap evaluasi berjalan lancar dan memperkuat keandalan sistem.
KAI berharap hasil evaluasi akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan LRT dan memastikan kejadian serupa tidak terulang. Mahendro menekankan bahwa keamanan penumpang adalah prioritas utama. detikfinance
Tantangan Implementasi
-
Menangani akar permasalahan teknis tanpa mengganggu layanan reguler.
-
Memastikan jadwal evaluasi dan perbaikan tidak memakan waktu terlalu lama sehingga mengganggu operasional.
-
Menjaga komunikasí transparan dengan publik agar kepercayaan tetap terjaga.
-
Menjamin bahwa seluruh rangkaian dan sistem yang diperbaiki memenuhi standar internasional dan nasional untuk moda transportasi ringan.
Kesimpulan
Insiden gangguan pada LRT Jabodebek menjadi momentum penting bagi KAI dan pemangku kepentingan transportasi di Jabodetabek. Evaluasi menyeluruh yang dijanjikan harus segera dijalankan dengan tindakan konkrit agar moda transportasi ini tetap menjadi andalan mobilitas publik. Keandalan, keamanan, dan respons cepat terhadap keadaan darurat menjadi kunci agar kepercayaan publik kembali pulih. Dengan perbaikan yang tepat, LRT Jabodebek bisa kembali melejit sebagai solusi transportasi modern bagi kawasan metropolitan Jakarta.